Calender event

Customizable Calendar Script

Kamis, Maret 22, 2012

Kejujuran dalam Politik

Hampir semua media massa pada Selasa (20 Maret 2012) memberitakan aksi kelompok Sedulur Sikep Klopoduwur, atau yang dikenal dengan Kelompok Samin di Kantor Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta. Mereka meminta aksi damai meminta semua elemen bangsa untuk kembali pada nilai-nilai kejujuran.

Memang menarik mencermati seruan mereka: “Kejujuran adalah jalan utama yang kali pertama harus dilakoni. Kejujuran pada diri sendiri, kejujuran pada alam, dan kejujuran pada liyan. Aksi itu didasari keprihatinan bahwa nilai-nilai kejujuran sudah memudar, bahkan lenyap, sehingga timbul penyakit kronis yang menyerang bangsa Indonesia, yakni terutama adalah korupsi.

Kejujuran sudah menjadi kegelisahan manusia selama ribuan tahun. Marcus Aurelius, filsuf pada masa 121-180 Sebelum Masehi, mengungkapkan persoalan kejujuran itu dalam kalimat ”Jangan lakukan sesuatu yang tidak benar, jangan katakan sesuatu yang tidak benar.”

Sejujurnya pula, bukan hanya kelompok Samin itu pula yang prihatin tentang kejujuran. Entah sudah berapa kotbah Jumatan atau homili Minggu atau sarasehan-sarasehan kebatinan yang mengingatkan manusia untuk tetap berpegang pada kejujuran. Tetapi, rasa-rasanya kejujuran semakin jauh dari capaian manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari, dalam interaksi antaranggota keluarga, atau relasi dengan sahabat, mungkin nilai kejujuran relatif masih terjaga meski tidak 100 persen. Namun, dalam kehidupan politik, kejujuran seakan-akan tenggelam dalam hasrat mengejar dan mempertahankan kekuasaan. Akibatnya, manusia politik berperilaku berdasarkan putaran mesin politik yang lepas dari nilai-nilai kemanusiaan, termasuk kejujuran. Apakah kejujuran dalam politik hanya fatamorgana atau fantasi kita semua? Sesuatu yang tidak mungkin tercapai?

George Orwell, seorang satiris politik dan penulis novel klasik Animal Farm dan 1984 sudah mencurigai hal itu. Berdasarkan pengamatannya, dia yakin bahwa fungsi sesungguhnya dari pidato politik adalah untuk menyembunyikan, memperlunak, atau memelintir kebenaran. Dia menulis, ”Bahasa politik – dan dengan berbagai variasi yang mewujud dalam seluruh partai politik mulai dari konservatif hingga penganut anarkis – dirancang untuk membuat dusta seolah-olah kebenaran, menjadikan pembunuh seolah-olah manusia terhormat, dan angin hampa seolah-olah tampak padat.”

***

Ungkapan George Orwell itupun sebenarnya bukan untuk membenarkan suatu fakta bahwa politik tidak ada urusannya dengan kebenaran dan kejujuran. Justru sebaliknya, ungkapan itu adalah satire dan kritik tajam bahwa politikus dan partai-partai politik masih saja gagal menerapkan kejujuran dalam perilaku politik.

Demikian pula suasana batin yang sedang dirasakan seluruh masyarakat Indonesia. Kita melihat dan merasakan bahwa kejujuran sepertinya sedang pergi meninggalkan bangsa ini. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa mengembalikan kejujuran sebagai nilai dasar berpolitik dan berperilaku sosial? Mengapa seruan-seruan dalam forum keimanan sekalipun gagal menghasilkan manusia-manusia yang jujur? Jika demikian, apakah kejujuran lebih terletak pada sistem dan bukan pada manusia? Sederet pertanyaan bisa diajukan untuk menggugat ketiadaan kejujuran.

Kejujuran bukanlah sebuah keutamaan moral yang berhenti setelah seseorang berhasil mencapainya. Kejujuran menuntut suatu usaha keras terus-menerus sepanjang waktu. Ketika hari ini kita jujur, tidak berarti kita menjadi manusia jujur karena atribut itu harus dibuktikan sepanjang waktu. Kesulitannya, situasi-situasi yang mengancam kehidupan atau eksistensi sering kali memaksa kita untuk mengabaikan, dan bahkan meninggalkan, kebenaran murni. Aktivitas politik termasuk dalam ranah yang mendorong politikus untuk berperilaku tidak jujur, itupun dengan lihai dibungkus dalam istilah ”white lies” alias berbohong demi kebaikan. Padahal sejatinya, berbohong demi kebaikan sama saja dengan paham menghalalkan segala cara. Kalau tujuan dipandang sebagai sesuatu yang benar, maka cara apapun boleh digunakan untuk mencapai tujuan itu, termasuk dengan berbohong.

Kembali pada persoalan politik. Apakah politik kejujuran dan kejujuran dalam politik sungguh-sungguh bisa menjadi nyata? Untuk menjawab pertanyaan itu, pertama-tama tentu perlu dipahami terlebih dahulu apakah politik itu. Kata “politik” adalah sebuah rumusan yang kompleks dan dinamis. Penjelasan paling mudah barangkali dengan meminjam ungkapan Kenneth Gergen (1999), yang mengatakan, dunia kita dibangun oleh kata-kata dan tindakan. Kata-kata dan tindakan itu akan bisa berinteraksi dengan landasan kekuasaan.
Mengenai kekuasaan, Michel Foucault (1976) menulis bahwa kekuasaan diciptakanj dibuat melalui diskursus atau percakapan. Diskursus yang telah melembaga dalam institusi sosial-budaya itulah yang kemudian menciptakan norma-norma kekuasaan dan kontrol.
Wacana (discourse), menurut Foucault, dibuat dan diabadikan oleh mereka yang memiliki kekuatan dan sarana komunikasi. Menurut Foucault, kebenaran, moralitas, dan makna dibentuk melalui discourse itu.

Sampai di sini hendak dikatakan, kejujuran dalam politik bukan hanya terbatas pada persoalan sistem dan manusia. Kejujuran mencakup pula problem literasi terhadap diskursus. Sistem yang rigid bisa saja bocor ketika manusia-manusia baik (secara normatif) di dalamnya tidak mampu menafsirkan diskursus yang sedang berlangsung. Pemahaman Foucaultian ini agaknya penting untuk melengkapi upaya-upaya kita membangun sistem politik yang terlepas dari sifat-sifat buruknya. Kita menyadari, honesty is the best policy, dan itu dimulai dari proses diskursus terus-menerus tak kenal lelah.

Politisasi BBM

Tidak ada sebuah kebijakan pemerintah yang memiliki kepekaan sosial politik sangat tinggi seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bedanya kalau zaman Orde Baru dulu pemerintah tidak ada kesan takut dan ragu-ragu untuk melakukannya. Sekarang bisa satu tahun untuk mengajinya sampai-sampai Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II diledek seperti “majelis taklim” karena kerjanya setiap hari cuma “mengaji” dan “mengaji”.

Memang keputusan politik seperti itu harus didukung DPR karena berada dalam format APBN. Namun ketegasan dan kecepatan mengambil keputusan sangat diperlukan karena kita sedang dihadapkan pada fluktuasi perekonomian global dan khususnya harga minyak dunia yang begitu tajam. Pertaruhannya besar karena menyangkut anggaran dan kita tak mau kebangkrutan anggaran pemerintah yang sekarang dialami negara-negara Eropa terjadi di sini.

Kenaikan harga BBM adalah sebuah keharusan kalau kita tidak makin terbebani dengan pembengkakan subsidi. Maklumlah harga minyak dunia cenderung meninggi sedangkan Indonesia sekarang sudah berada pada posisi net importer. Harga minyak Brent (standardisasi harga minyak yang bersumber dari laut utara) sampai akhir bulan lalu sudah mencapai 126 dolar AS per barel. Kalau tanpa kenaikan maka subsidi akan membengkak puluhan triliun rupiah sehingga membuat anggaran makin tak berdaya.

Sementara apabila ada kenaikan harga BBM Rp 1.500 per liter mulai 1 April 2012 nanti maka penghematan subsidinya bisa mencapai Rp 31,58 triliun lebih. Opsi inilah yang akhirnya dipilih pemerintah ketimbang opsi kedua yakni memberikan subsidi tetap Rp 2.000 per liter dengan risiko harga BBM berubah-berubah mengikuti perkembangan harga minyak dunia terutama harga minyak mentah Indonesia (ICP).

Lagi-lagi pilihan jatuh pada yang bisa meminimalkan risiko padahal opsi kedua bisa lebih baik dalam rangka mendidik masyarakat agar mulai bisa menyesuaikan diri dengan cepat apabila harga BBM berubah. Juga dalam jangka panjang haruslah bisa dihapuskan subsidi dalam bentuk apa pun termasuk untuk BBM. Dengan demikian anggaran pemerintah akan lebih besar yang diarahkan untuk pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan sektor-sektor lain yang strategis serta berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat.

Lebih Aman

Opsi pertama lebih aman dan bersifat transisi. Kenaikan terukur dan dampaknya bisa lebih mudah diukur pula. Tidak saja dampak ekonomi antara lain berupa inflasi namun juga risiko gejolak social politik yang mungkin ditimbulkan. Para penentang pemerintah dan kekuatan oposisi seperti biasa akan memanfaatkan momentum ini untuk menyerang pemerintah dan memperoleh gain politik dari sana.

Maka wajarlah apabila PDIP berseberangan dan tidak menyetujui kebijakan ini. Demikian juga dengan PKS yang tampaknya mencoba mencari keuntungan politik dari isu kenaikan harga BBM. Sementara itu demo antikenaikan harga BBM pasti akan merebak karena dorongan aktor-aktor politik di tanah air. Ini isu lama namun tetap seksi dan menarik karena efektif untuk menyentuh emosi masyarakat.

Tetapi seharusnya publik sudah menyadari bahwa ini bukan persoalan suka atau tidak suka atau baik atau buruk. Ini adalah pilihan satu-satunya. Bahkan dari dulu sudah sering dikatakan, yang namanya subsidi BBM juga banyak salah sasaran karena lebih banyak dinikmati justru oleh kelompok masyarakat yang mampu. Mereka yang mempunyai mobil dan motor adalah konsumen terbesar dan pemakan subsidi. Jadi, mengapa tidak berusaha mengalihkan subsidi itu untuk program-program yang lebih langsung memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat berkemampuan rendah? Muncullah kemudian program seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) walaupun dalam praktiknya juga tidak gampang dan rawan kebocoran.

Yang paling berat adalah dampak multipliernya. Kenaikan harga BBM langsung diikuti kenaikan biaya transportasi minimal 30 persen. Kenaikan harga BBM ibarat peluit yang memberi komando bagi barang-barang dan jasa lain untuk menaikkan harganya. Maka laju inflasi tahun ini pun diperkirakan terdorong naik lagi hingga di atas 6 persen. Dengan asumsi pendapatan tetap, maka sebenarnya daya beli masyarakat menurun. Dan itu berarti menurun pula tingkat kesejahteraannya.
Para pegawai negeri sipil (PNS) sudah tenang karena dikompensasi dengan kenaikan gaji tetapi bagaimana dengan pegawai dan karyawan swasta yang belum tentu bisa memperoleh kenaikan pendapatan.

Politisasi Bukan Masanya

Politisasi kenaikan harga BBM sudah tidak masanya lagi karena kurang laku dijual. Masyarakat sudah mulai bisa menyesuaikan karena makin paham duduk persoalannya. Harga BBM tidak selalu naik melainkan pernah juga mengalami penurunan karena memang ketika itu harga minyak dunia merosot sehingga subsidi tak diperlukan lagi. Tahun 2008 misalnya, harga BBM sudah pernah melonjak menjadi Rp 6.000 per liter kemudian menurun menjadi Rp 4.500 dan sekarang harga akan kembali ke posisi itu lagi.

Dampak multiplier bisa dikurangi dan mekanisme pasar akan bekerja dengan sendirinya. Bukan waktunya lagi bagi pengusaha untuk mencoba mengail di air keruh dengan menaikkan harga jauh lebih tinggi dari tingkat yang wajar untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Sekarang sudah ada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang bisa ikut mengawasi. Namun lebih dari itu kompetisi pasar yang ketat serta keterbatasan daya beli masyarakat akan dengan sendirinya mengendalikan nafsu-nafsu seperti itu.

Bahkan bukan tidak mungkin banyak perusahaan yang akan memberi “subsidi” ke masyarakat dengan menekan kenaikan harga barang dan jasanya agar tetap mempunyai daya penetrasi yang kuat. Karena kalau sampai terjadi penurunan omset akan memukul kondisi keuangan perusahaan. Padahal pada saat yang sama pastilah ada kebutuhan dan tekanan untuk menaikkan gaji karyawan.

Politisasi kenaikan harga BBM tidak akan laku namun pemerintah dan para elite politik tetap perlu mewaspadai agar tidak sampai terjadi aksi penolakan yang meluas tetapi sebenarnya tanpa dasar yang kuat. Karena ini sudah masuk ranah politik maka pertimbangan-pertimbangan rasional menjadi dikaburkan. Hanya kalau sampai terjadi justru bisa membuang energi untuk sesuatu yang kontraproduktif. Lebih baik merundingkan segala sesuatunya menyangkut dampak kenaikan harga BBM ini di setiap sektor. Kalau perlu dimintakan kompensasi lain berupa kebijakan atau beleid ekonomi dari pemerintah agar pengusaha tetap mempunyai daya saing. Terutama mereka yang mengekspor.

Yang bisa membuat emosi masyarakat mudah terbakar adalah kenyataan masih banyaknya korupsi anggaran yang dilakukan aparat pemerintah. Dalam banyak modus juga berkolaborasi dengan wakil rakyat sehingga muncul istilah korupsi berjamaah. Artinya letupan emosi itu sesungguhnya tidak persis karena kenaikan harga BBM namun memanfaatkan momentum ini untuk mengungkapan kekesalan atas kebobrokan birokrasi.

BBM dan Hak untuk “Menjerit”

“CUACA” di seputar rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), diam-diam menciptakan panggung ekspresi manusia: dari wajah-wajah yang (seolah-olah) logis-rasional, wajah yang tak jelas hendak mengatakan apa, wajah gelisah, gusar, marah, tak tahu apa yang mesti dilakukan, hingga wajah-wajah yang apatis.

Aneka ekspresi itu lahir dari manusia-manusia yang berada di balik kelambu kekuasaan dan menetapan kebijakan, orang-orang politik yang menunggu momentum dan menjadikannya sebagai bahan pencitraan, akademisi dengan segala argumen ilmiahnya, para saudagar yang berkalkulasi untung-rugi, kelompok masyarakat yang merasa tak terpengaruh naik seberapa pun harga BBM, hingga rakyat yang pagi-pagi sudah menjerit karena merasa bakal tercekik kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok dan biaya kehidupan keseharian.

Berbagai ungkapan rasa itu juga banyak menyembulkan pernyataan, sikap, dan tindakan. Misalnya, yang bersifat penjelasan di forum resmi, konferensi pers, pembentukan opini publik lewat media, dengan argumentasi bahwa “memang kenaikan harga itu tidak mungkin terhindarkan , dan pemerintah tidak punya opsi lain terkait BBM untuk menyelamatkan perekonomian di luar kebijakan itu”.

Para akademisi pun terbelah, antara yang “memahami” dan melihatnya sebagai sebuah kondisi yang tak terhindarkan; serta yang memandang masih ada kemungkinan lain ketimbang secara drastis menempuh kebijakan tersebut.

Suara-suara politisi, mudah diperkirakan, saur-manuk berebut ruang untuk memperlihatkan spirit “keberpihakan” yang makantar-kantar. Setiap denyut opini penolakan mendapat dukungan, dan inilah memang momentum besar bagi orang-orang partai untuk menyuarakan keberadaan mereka sebagai penyalur aspirasi wong cilik. Dari sisi “sikap” mengenai kenaikan harga BBM itu, secara ekstrinsik, terasa ada semangat yang direpresentasikan dibandingkan dengan ketika orang-orang parlemen bersikap terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kecenderungan yang berbeda dari suara rakyat.

Ekspresi Rakyat

Suara mahasiswa, sebagai lapis paling keras yang mewakili ungkapan hati dan perasaan rakyat, merupakan ekspresi yang secara konsisten merata sebagai sikap yang sama. Inilah penyambung dan pengawal sesungguhnya dari realitas suara rakyat. Tentu tidak bijak jika dalam kondisi seperti sekarang ada yang memilah-milah: mereka mewakili siapa? Mereka “ketitipan” suara kelompok mana?

Saya lebih melihat unjuk rasa mahasiswa di berbagai daerah: semangat dan elannya; sebagai ungkapan sejati apa yang sekarang digelisahkan oleh rakyat. Maka kita tidak bisa serta-merta meminimalkan besarnya kerisauan itu, misalnya hanya dengan mengatakan, “Kenaikan harga BBM tak perlu diributkan, wong hanya sebesar harga rokok…”

Argumentasi yang seolah-olah mencoba “membumikan” kalkulasi itu memang sah-sah saja, seperti sah pula setiap orang menyatakan pendapatnya. Namun memahami akar kerisauan, membayangkan apa yang akan dihadapi rakyat dengan kenaikan biaya-biaya hidup yang mengadang di depan nanti, serta ikut menghayati; tentu akan lebih bijak.

Artinya, dalam kondisi ketika semua bisa dikomentari, semua memang punya “hak untuk ngomong apa saja”, sehingga hormati pula hak untuk mengekspresikan kegelisahan dan kekhawatiran dengan kenaikan harga BBM.

Rakyat, dalam banyak segi, punya logikanya sendiri untuk menghitung kebutuhan-kebutuhan dari neraca hidupnya. Pendapatan dan pengeluaran. Lalu bagaimana me-manage-nya. Kemudian seperti apa realitanya. Dan, itu ini jelas bukan sekadar urusan harga rokok, karena BBM bertaut langsung dengan elemen-elemen kehidupan yang mendasar. Ketika harga kebutuhan bahan pokok tersentuh dan membubung, biaya tranportasi massal naik, kekhawatiran apa lagi yang terungkapkan kalau bukan hanya dengan menjerit meminta keadilan?

Dan, apakah harga keadilan hidup itu akan cukup terepresentasikan melalui tunjangan langsung tunai, yang dialokasikan sebagai pengganti subsidi?

Untuk sementara, ketika kenaikan harga BBM sudah merupakan “ketok palu eksekusi”, biarlah kita menghargai hak risau rakyat: “hak untuk menjerit”, “hak untuk menangis”. Hanya itu kok, Tuan-tuan…

Kamis, Maret 15, 2012

Jakarta akan Gelap Sejam pada 31 Maret


Padamnya lampu sehingga gelap gulita karena perbaikan gardu listrik, itu sudah biasa. Pada 31 Maret 2012 nanti, Jakarta bakal gelap gulita selama sejam, dalam rangka kampanye peringatan Earth Hour.

Menurut Direktur Iklim dan Energi World Wild Fund (WWF) Indonesia Nyoman Iswarayoga, partisipasi Jakarta pada kampanye tersebut merupakan yang keempat kalinya.

Jakarta akan bergabung dengan 5.000 kota dari 153 negara dunia, dalam peringatan Earth Hour. Puncak perayaan Earth Hour di Jakarta rencananya terpusat di Central Park Mall, Jakarta Barat.
"Pada Sabtu (31/3/2012) nanti, mulai pukul 20.30-21.30 WIB, Jakarta akan gelap gulita, karena dilakukan pemadaman lampu dan listrik," ujar Nyoman, Rabu (14/3/2012) di Balai Kota.

Nyoman menuturkan, kampanye Earth Hour 2012 bakal diikuti 22 kota di seluruh Indonesia. Menurutnya, jumlah tersebut meningkat tajam ketimbang tahun lalu, yang hanya diikuti secara resmi oleh lima kota di Pulau Jawa.

Hal yang istimewa pada tahun ini, ungkap Nyoman, Kota Banda Aceh juga akan mengikuti Earth Hour 2012. Namun, waktu pelaksanaannya berbeda setengah jam.

"Banda Aceh mulai melakukan kampanye ini dari pukul 21.00-22.00 WIB. Mereka akan melaksanakan salat Isya lebih dulu sebelum memulai kampanye," tandasnya

Perbedaan Suka, Sayang, dan Cinta

Saat kau MENYUKAI seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.


Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku menciummu?"
Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku memelukmu?"
Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya...


SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata "Sudahlah, jangan menangis." SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya. CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di pundakmu sambil berkata, "Mari kita selesaikan masalah ini bersama - sama."


SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Ia sangat cantik dan menawan."SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku.."


Pada saat orang yang kau SUKAi menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau SAYANGi menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau CINTAi menyakitimu, kau akan berkata, "Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan."


Pada saat kau SUKA padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus...


SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan. SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan. CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.



SUKA adalah hal yang menuntut. SAYANG adalah hal memberi dan menerima. CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.

10 Profesi Yang Menjanjikan di Masa Depan

10 Profesi Yang Menjanjikan di Masa Depan

10. Konsultan Perencana Keuangan
Di era perekonomian yang sedang tumbuh dan bahkan resesi, pekerjaan konsultan perencana keuangan adalah profesi yang menjanjikan di masa depan. Dewasa ini orang semakin menyadari bahwa perencanaan sangat diperlukan agar kita dapat mencapai tujuan dengan kondisi keuangan yang kita miliki. Dengan banyaknya orang yang membutuhkan konsultan perencana keuangan maka kesempatan sangat terbuka lebar untuk menjadi konsultan perencana keuangan. Sebut saja nama-nama seperti Safir Senduk, Ligwina Hananto, Rakhmi Permatasari dan masih banyak lagi mereka adalah perencana keuangan yang handal dan sukses baik yang bekerja secara independent maupun secara korporat. Bahkan di AS diperkirakan pendapatan konsultan perencana keuangan mengalami peningkatan 30,1%.
9. Dokter Gigi
Bila kita amati beberapa tahun akhir-akhir ini dental care sangat menjamur di mana-mana. Ini menunjukkan bahwa ada permintaan pasti ada penawaran. Orang-orang sangat membutuhkan dental care atau dokter gigi untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Profesi dokter gigi dianggap sebuah profesi yang menjanjikan di masa depan. Profesi dokter gigi sudah eksis lebih dari 150 tahun yang lalu. Permintaan untuk layanan gigi dan mulut akan terus tumbuh di masa depan seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Yang menjadi hambatan adalah kurangnya tenaga dokter gigi yang dapat menangani kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat di daerah dan pelosok-pelosok.

8. Insiyur Teknik (Engineers)
Kemajuan perkembangan jaman menuntut pembangunan infrastruktur baik di kota maupun di daerah. Ini berarti kesempatan sangat terbuka lebar bagi para engineers. Pekerjaan insinyur teknik sangat berkaitan dengan pertumbuhan penduduk yang berimbas pada infrastruktur tata kota, transportasi, industri dan yang lainnya. Insinyur teknik merupakan pekerjaan yang menjanjikan di masa depan. Data di AS menunujukan adanya peningkatan jumlah pekerjaan baru sebanyak 24,1% bagi insinyur teknik.

7. Analis Riset Pasar
Beberapa dekade terakhir, persaingan antara perusahaan satu dengan yang lain semakin pasar. Masing-masing perusahaan ingin memperluas pasar dan produknya diterima masyarakat. Produk yang diinginkan masyarakatlah yang akan memenangkan pasar. Banyak perusahaan baik yang baru berdiri maupun yang sudah lama memerlukan analis riset pasar untuk produk mereka. Merupakan sebuah peluang untuk yang ingin menjadi seorang analis riset pasar. Di AS menunjukkan peningkatan pendapatan sebesar 28,1% bagi yang berprofesi sebagai analis riset pasar.

6. Olahragawan atau atlet
Jangan anggap remeh pekerjaan atau profesi ini. Mungkin beberapa dekade yang lalu olahragawan atau menjadi atlet adalah pilihan terakhir dari sekian banyak pilihan profesi dan pekerjaan. Namun sekarang profesi tersebut sudah bergeser menjadi profesi atau pekerjaan yang menjanjikan di masa depan. Banyak atlet atau olahragawan yang menjadi jutawan bahkan milyuner. Seperti Andres Iniesta (FC Barcelona) memiliki gaji lebih dari Rp. 4 miliar per bulan atau lebih dari Rp. 1 miliar per minggu. Bahkan seorang pelatih sepakbola seperti Marcello Lippi dibayar sekitar Rp. 2 miliar per bulan.

5. Perawat
Perawat adalah pekerjaan yang menjanjikan di masa depan. Tugas perawat adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien yang meliputi pelayanan pengobatan dan juga membantu mengedukasi pasien agar pasien dapat mandiri. Hampir semua tenaga kerja dari perawat terserap di semua rumah sakit maupun balai pengobatan yang lain seperti puskesmas. Gaji seorang perawat di Indonesia berkisar antara Rp. 1.540.000,- hingga Rp. 2.500.000,- per bulan..

4. Bidan
Berprofesi sebagai bidan adalah pekerjaan yang mulia juga menjanjikan di masa depan. Bidan merupakan profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban manusia dan hingga kini. Bidan membantu dokter dalam proses kelahiran, bahkan sekarang banyak bidan membuka praktek atau klinik bersalin yang disebut Bidan Praktek Swasta (BPS). Bahkan pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah program untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan BPS yang disebut Bidan Delima.

3. IT
Di jaman yang serba teknologi dan komputerisasi memilih profesi sebagai IT adalah pekerjaan yang menjanjikan untuk masa depan. Berprofesi sebagai IT diartikan sebagai seorang yang mahir dalam bidang teknologi komputasi, jaringan, perangkat lunak, internet bahkan hingga hardware. Profesi IT banyak sekali cabangnya. Yang berhubungan dengan software misalnya; programer, web designer, web programmer, sistem analis. Yang berkaitan dengan hardware misalnya; technical enginner (teknisi), networking engineer (jaringan). Sedangkan yang berkaitan dengan operasional sistem informasi, misalnya; EDP, sistem administrator. Begitu banyak pilihan pekerjaan di bidang IT, tentunya merupakan kesempatan yang besar. Dan gaji seorang IT yang belum berpengalaman sekitar Rp. 2.500.000,- per bulan.

2. Akuntan dan Auditor
Di setiap perusahaan baik yang non profit dan profit pasti memerlukan seorang akuntan untuk mengelola keuangan perusahaan, membayar pajak, laporan keuangan dan lainnya. Setiap hari banyak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan untuk posisi akuntan. Yang berarti profesi akuntan adalah pekerjaan yang menjanjikan di masa depan. Begitu pula dengan auditor, seseorang yang memiliki kualifikasi untuk melakukan audit atas laporan keuangan serta kegiatan disebuah perusahaan atau organisasi. Profesi auditor juga merupakan pekerjaan yang menjanjikan baik sebagai auditor pemerintah, auditor intern, auditor independent hingga auditor pajak. Seorang akuntan yang baru masuk dan belum berpengalaman biasanya menerima gaji Rp. 1.900.000,- per bulan.

1. Dokter Ahli Bedah
Tidak diragukan lagi profesi dokter ahli bedah menjadi pekerjaan yang menjanjikan di masa depan. Seorang dokter ahli bedah atau spesialis bedah kini semakin dibutuhkan seiring dengan perkembangan jaman menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit yang semakin beragam. Yang termasuk dokter spesialis bedah misalnya; dokter ahli bedah saraf, spesialis bedah urologi, spesialis bedah ortopedik dan lainnya. Tenaga dokter spesialis pun masih terbatas dan hanya di rumah sakit-rumah sakit besar atau rumah sakit milik pemerintah.


Kamis, Maret 10, 2011

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur [10].

Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan beberapa difinisi mengenai SPK yang dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya oleh Man dan Watson yang memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur. [10]

Karakteristik dan Nilai Guna

Karakteristik sistem pendukung keputusan adalah [10]:

  1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi komputerisasi.
  2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari / interogasi informasi.
  3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.
  4. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi.

Dengan berbagai karakter khusus diatas, SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah [10]:

  1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
  2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
  3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
  4. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

Di samping berbagai keuntungan dan manfaat seperti dikemukakan diatas, SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah [10] :

  1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
  2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
  3. Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
  4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.

Jadi secara dapat dikatakan bahwa SPK dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama dalam proses pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan terdiri atas tiga komponen utama yaitu [10]:

  1. Subsistem pengelolaan data (database).
  2. Subsistem pengelolaan model (modelbase).
  3. Subsistem pengelolaan dialog (userinterface).

Hubungan antara ketiga komponen ini dapat dilihat pada gambar dibawah.

Gambar : Hubungan antara tiga komponen sistem pendukung keputusan

Sub sistem pengelolaan data (database)
Sub sistem pengelolaan data (database) merupakan komponen SPK yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dan diorganisasikan dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management System).
Sub sistem pengelolaan model (model base)
Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan model-model keputusan. Model adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.
Subsistem pengelolaan dialog (user interface)
Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui subsistem dialog, sistem diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dibuat.

Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem dialog dibagi menjadi tiga komponen [10]:

  1. Bahasa aksi (action language), yaitu suatu perangkat lunak yang dapat digunakan oleh user untuk berkomunikasi dengan sistem, yang dilakukan melalui berbagai pilihan media seperti keyboard, joystick dan keyfunction yang lainnya.
  2. Bahasa tampilan (display and presentation language), yaitu suatu perangkat yang berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu. Peralatan yang digunakan untuk merealisasikan tampilan ini diantaranya adalah printer, grafik monitor, plotter, dan lain-lain.
  3. Basis pengetahuan (knowladge base), yaitu bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang dirancang dapat berfungsi secara interaktif.

CCTV Saya

CCTV Jakarta

Movie

Sidenotes

Unobtrusive Sidenotes

A Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. In varius nulla vel nisi. Sed interdum nisi id ligula. Nullam sit amet metus. Mauris facilisis ligula ac magna. Aenean sodales. Aliquam erat volutpat. Etiam vulputate pretium felis. In blandit diam at libero. Sed semper leo vel justo. Tellus a dui. Vestibulum a erat. Quisque condimentum sollicitudin enim. .

quis venenatis velit quam egeturna. In varius nulla vel nisi. Sed interdum nisi id ligula. Nullam sit amet metus. Mauris facilisis ligula ac magna. Aenean sodales. Aliquam erat volutpat. Etiam vulputate pretium felis. In blandit diam at libero. Sed semper leo vel justo. Tellus a dui. Vestibulum a erat. Quisque condimentum sollicitudin enim. Duis lacinia euismod ipsum. Vestibulum ut velit. Sed adipiscing lectus a lectus. Aenean purus urna, sodales vitae, Cras ornare pharetra augue. Ac enim. Phasellus nec nisl sed sem auctor commodo. Curabitur dapibus bibendum enim. Duis posuere ultrices lacus. Fusce odio odio, vestibulum ultrices, cursus sit amet, convallis vestibulum, mauris. Nullam sapien. Aliquam erat volutpat. Cras sem augue Aliquam erat volutpat. Cras vitae odio. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Donec eget nibh sed ligula commodo fringilla. Nulla vel nisi at elit porta gravida. Aenean justo.

Praesent sed est nec mi Quisque lorem. elementum congue. Nam est est, aliquam nec, laoreet nec, volutpat a, tortor. Mauris arcu lorem, consectetuer ac, vulputate vitae, fringilla ut, erat. Nulla ultrices. Aenean gravida quam pulvinar nunc. Donec luctus vestibulum justo. Nulla molestie, pede id fringilla semper, urna lectus dapibus nisl, vel feugiat sapien leo nec nulla. Donec nec est vel nisl sollicitudin euismod. Vivamus dictum imperdiet urna. Maecenas malesuada blandit lectus.

Cras lobortis sagittis massa. Donec dignissim. Egestas orci. Nulla eget nulla sit amet urna tincidunt fermentum. Vestibulum vel quam eu orci malesuada rutrum. Cras sit amet metus. Sed ut massa a risus varius dignissim.

Praesent gravida eleifend mi. In vulputate volutpat augue. Praesent lacinia porta nunc. Sed commodo purus quis tortor congue fringilla. In mollis odio ac libero. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Duis orci sapien, elementum eu, euismod sed, volutpat pretium, nunc. Nullam pharetra elementum orci. Mauris volutpat. Quisque varius tristique nunc. Quisque scelerisque laoreet risus. Nulla facilisi. Proin vitae sem. Sed iaculis. Donec ac odio eget pede cursus varius. Vivamus posuere neque sed tortor. Vivamus luctus elit nec urna. Aenean suscipit consequat lectus. Fusce convallis arcu accumsan erat.

Geo Globe

Geo Globe

Geo Map

Geo Map

Kabar Cuaca

Geo Weather

Geo Weather

Geo Clock

Geo Clock

Geo Counter

Geo Counter

Geo User

Geo User

Agung Tri Antoro Browser

Jadwal Sholat

Ingat! Rabu, 8 Juli 2009 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

Ingat! Rabu, 8 Juli 2009 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

Berikan Suaramu dan Tandai Satu Kali dengan Mencentang / Mencontreng

Berikan Suaramu dan Tandai Satu Kali dengan Mencentang / Mencontreng

Hasil Pemilu 2009 Online